Pages

Minggu, 14 Agustus 2011

kaca spion saya



"masa lalu ada bukan untuk dihidupi, tetapi masa lalu ada untuk membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik.."


kelihatannya kata-kata saya barusan itu serius banget yaa.. haha.. tapi sebenarnya memang beberapa waktu yang lalu saya mengalami kejadian yang membuat saya terus mengulang kalimat itu selama beberapa hari ini.. hanya semacam usaha untuk meneguhkan diri saya sendiri bahwa yang sudah selesai yaa memang sudah selesai.. mari melangkah ke depan dengan mantap dan melakukan yang lebih baik..

namun seringkali sebagai manusia kita pasti pernah menengok ke belakang.. syukur cuman nengok, nggak balik badan ke belakang.. hahaha.. jangan sampe yaa.. itulah yang membuat munculnya istilah "kaca spion".. kenapa spion dan apa korelasinya??

semua orang tau kalo spion itu bagian dari motor, dan semua orang juga tau apa fungsi dari spion itu sendiri.. yaitu membuat si pengendara bisa melihat ke belakang sebagai salah satu bentuk perilaku waspada saat berkendara di jalan.. lalu korelasinya sama yang saya bahas adalah, masing-masing kita pasti punya "kaca spion" yang membuat kita bisa nengok ke "belakang".. nah, seberapa berfungsi spion itu tergantung dari masing-masing orang.. bisa di ukur dari seberapa sering orang melihat ke belakang lewat spion masing-masing.. dan tentu saja intensitas penggunaan spion akan berpengaruh terhadap orang itu sendiri..

kategori pertama..
orang yang mengendarai motor di jalan dan dia terlalu sering melihat spion.. coba tebak apa yang akan terjadi pada orang itu?? mungkin aja kan dia bisa nabrak apa yang ada di depannya?! kenapa? karena dia nggak fokus melihat apa yang ada di depan tapi malah fokus melihat ke belakang lewat spion itu.. siapa yang tau kalo di depan ada krikil atau pasir yang bisa bikin motor kita kepleset kesana kemari gara-gara kita nggak fokus ngliat depan.. terus kalo udah jatuh siapa yang salah?? salah pasirnya?? bukan dong yaa.. begitu pun dalam hidup kita, ketika kita terus-terusan menengok ke belakang dan nggak fokus menjalani apa yang ada di depan kita, yaa kita malah akan melakukan kekacauan bertubi-tubi.. semakin berjalan ke depan bukannya semakin baik malah semakin buruk.. apa yang kita kerjakan mungkin saja tidak berhasil dengan baik karena kita terlalu sering melihat ke belakang, menyesali yang sudah terjadi.. akhirnya hal itu tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga bisa merugikan orang lain..

kategori kedua..
orang yang terlalu fokus melihat ke depan saat mengendarai motornya, waktu mau belok atau nyebrang yaa asal nyebrang, nggak tengok kanan kiri, nggak liat belakang pokoknya asal terobos.. ketebak lahh yaa apa yang akan terjadi.. tabrakan juga.. duhh, kayaknya kasus di jalan nih tabrakan semua yang aku tau.. hahahha.. lalu dalam kehidupan kita apa hubungannya? mungkin gini, orang yang terlalu fokus mengerjakan apa yang ada di depan tapi dia nggak pernah nengok ke belakang juga nggak bisa maksimal menyelesaikan apa yang didepan.. kenapa? karena orang yang begini ini nggak pernah melihat dan merefleksikan apa yang sudah dia lalui dan apa yang sudah dia selesaiakan di masa sebelumnya.. padahal belajar dari pengalaman itu kan penting untuk menentukan bagaimana kita harus melangkah ke depan.. lahh kalo kita nggak pernah merenungkan apa yang pernah kita lalui, kita nggak belajar menjadi lebih baik dong.. ujung-ujungnya ntar bisa merugikan diri sendiri dan orang lain lagi..

kategori ketiga..
orang yang fokus melihat ke depan, dan dia tau kapan dia perlu melihat ke arah belakang lewat spion.. orang ini tau kalo motornya bergerak maju dan dia juga tau kapan dia bisa melihat ke belakang sebagai bentuk sikap waspada.. kalo kayak misal dia liat spion kalo dia mau belok, mau nyebrang, mau mendahului kendaraan lain.. yaa emang sih orang yang begini belum tentu nggak mungkin kena tabrakan, tapi setidaknya dia sudah berusaha untuk tidak membahayakan dirinya sendiri dan orang lain kan.. kalo di korelasikan dengan kehidupan yang kita jalani, orang macam ini adalah orang yang tau bahwa apapun yang terjadi life keep go on dan dia juga sadar bahwa sesekali menengok ke belakang itu perlu untuk membuat kita bisa menentukan bagaimana harus bersikap dan mengambil keputusan yang bijaksana saat melangkah ke depan.. bisa aja orang yang begini juga jatuh, dan kalaupun dia jatuh, dia tidak akan terus-terusan terpuruk dengan kejatuhannya.. dia juga tidak dengan serta merta langsung bangkit dan terus berjalan seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.. tetapi mungkin dia akan terduduk untuk beberapa saat, memberikan waktu bagi dirinya sendiri untuk merenungkan apa yang baru saja terjadi dan kenapa hal itu bisa terjadi, sampai kemudian satu waktu dia berdiri dan siap untuk kembali melangkah dengan lebih berhati-hati..

pertanyaannya, masuk dalam kategori yang manakah saudara dan saya?? hahahhaa.. udah kayak kotbah di geraja aja.. wakakak :p

mungkin kita bilang kalo kita masuk dalam kategori orang ketiga yang memang kategori paling ideal.. tapi sebagai manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf (halah, lebay! hahha), pasti ada satu waktu yang membuat kita berada dalam kategori satu dan dua, diakui atu tidak.. satu waktu dimana kita merasa masalah yang kita hadapi terlalu sulit untuk dilewati dan membuat kita berat untuk melihat dan melangkah ke depan.. atau malah kebalikannya, justru terlalu mudah dan membuat kita terbuai dengan keadaan sehingga kita kurang waspada dan berhati-hati dalam melangkah.. tidak perlu khawatir teman-teman, hidup memang selalu menawarkan berbagai macam kejutan dan situasi yang harus kita hadapi.. namun saat-saat macam apapun yang sedang kita hadapi, tetap andalkan Tuhan sebagai Penolong kita yang setia :)

yakk, ini cuman sedikit renungkan dari saya.. sedikit renungan yang ternyata panjangnya naujubile.. hahahha..

keep learning.. keep walking.. keep going..

cheers!

2 komentar:

  1. horeee saya tipe kedua hahhahha

    sesal tidak akan merubah keadaan

    BalasHapus
  2. hahahha.. selamat yaa rio.. *shakehand

    point yg mau aku bilang mungkin bukan tentang penyesalan, tapi gimana kita mau berefleksi untuk apa yang udah kita lewatin di waktu-waktu yang telah lalu.. (cieeeeehh, bahasanya.. haha)

    BalasHapus