Pages

Minggu, 21 Agustus 2011

tulis rencana hidupmu dengan pensil, berikan penghapusnya pada Tuhan


(masuk kamar, tutup pintu, turn on ac, turn on laptop, go blogging)

huaaaaaa... nyamannya hidup ini.. hahahha :D

halo kawan, apa kabar? mari bergembira.. tepuk tangan, kedipkan matamu.. goyang ke kiri, goyang ke kanan.. putar, putar, putar, putar.. CARI YANG LAIN.. huahahhahahaa.. *nyanyi sekk

fyi, sekarang saya sudah masuk tahun ke 3,5 masa perkuliahan.. udah bangkotan yaa.. *berlutut minta ampun sama temen-temen angkatan 2000something yg mungkin belum lulus dan baca ini, hahahhaha -___-"

well, semester ganjil udah berjalan satu minggu, dan saya mau cerita tentang perencanaan saya menghadapi semester ini dan bagaimana Tuhan "nabok" saya karena saya sok-sokan.. huaaaaaa >.<

jadi begini ceritanya.. *mari ambil posisi yang nyaman, ceritanya bakal panjang banget, hhaaa*

berawal dari ditempelnya pengumuman waktu ujian semester genap kemaren yang tertulis mata kuliah apa aja yang udah bisa di ambil di semester 7, dan di pengumuman itu tertera judul "penulisan skripsi" wajib, saya serasa mendapat panic attack.. yahh,untuk soal skripsi ini saya memang sudah memikirkan topik apa yang mau saya pakai dari jauh-jauh bulan, dan saya juga udah sering sharing sama temen saya soal topik itu.. tapi sampai pengumuman itu ditempel, topik yang menjadi minat saya masih sangat luas dan saya bingung menentukan spesifikasinya.. jadilah saya heboh sendiri..

singkat cerita, sejak membaca pengumuman itu saya jadi sibuk memikirkan dan mempersempit topik bekal skripsi saya.. padahal waktu-waktu itu juga saya masih pontang-panting mikirin ujian semester dan persiapan KKN with all its damn thing.. yaa, yaa.. saya maksa banget yaa.. hahahaha.. 

kenapa kok kayaknya saya berusaha keras untuk cepat menemukan topik dan judul skripsi itu?? hal ini dikarenakan target awal yang ingin saya raih, yaitu pertengahan semester 8 skripsi saya udah harus beres dan saya udah pendadaran sebelum bulan 7.. kenapa?? entah yaa, kayaknya saya terpengaruh sama orang-orang di sekitar saya yang bisa lulus kuliah dengan cepat.. nggak usah jauh-jauh ambil contoh deh, comot kakak saya sendiri aja.. dia kuliah di jurusan farmasi dan yahh, lulus 3,5tahun.. juga masih ada beberapa teman yang lulus kuliah dalam waktu 3,5tahun.. dan hal itu memotivasi saya untuk bisa lulus cepet juga..

sejak saat itu saya terus mengafirmasi diri saya untuk cepat menyelesaikan kuliah.. sampai-sampai mencoba memaksakan diri untuk mulai mengambil skripsi di semester 7.. tapi ternyata memang manusia hanya bisa berencana dan pada akhirnya Tuhan yang berkehendak..

tepat 2 hari sebelum BRS online, Tuhan menepok saya dan mengatakan kalo saya belum boleh ambil skripsi di semester 7.. di satu waktu, dengan caranya yang sungguh bijaksana, saya di sadarkan bahwa saya belum sesiap itu.. topik dan basic saya masih mentah, dan secara mental juga saya masih belum mantap.. kalau saya memaksakan untuk ambil skripsi di semester 7, yang ada kuliah saya malah bisa berantakan.. seketika itu idealisme saya runtuh total di hadapan Tuhan.. tapi Tuhan emang super baik.. Dia tidak membiarkan saya sebegitu kecewanya dengan diri saya dan membuat saya mengerti, dengan caraNya, kalo orang-orang di sekitar saya yang lulus 3,5 tahun itu rata-rata memang karena situasi fakultasnya mendorong mahasiswanya untuk lulus 3,5tahun.. jadi buat orang-orang itu, lulus 3,5tahun itu normal, wajar, biasa.. toh temen-temennya yang lain juga lulusnya pada segitu semua.. sedangkan di fakultas saya rata-rata mahasiswa lulus 4-4,5 tahun.. ada sih memang yang lulusnya 3,5 tahun.. tapi mungkin dalam satu angkatan perbandingannya 2:150 lahh yang lulusnya secepat itu.. jadi kalaupun saya baru pendadaran akhir semester 8 atau 1-2bulan setelah itu juga udah bagus.. moreover, saya juga diingatkan bahwa lulus 3,5tahun tidak lebih utama daripada lulus tepat waktu..

jadi, mulai sekarang saya tidak akan terlalu memaksakan diri saya menuruti ego dan idealisme saya.. saya tetap akan membuat target-target yang harus saya raih dalam beberapa tahun ke depan, tapi saya juga akan membiarkan Tuhan berotoritas atas semua yang saya rencanakan.. yang harus saya lakukan adalah fokus mengerjakan bagian saya dengan baik.. sisanya, Tuhan yang akan sempurnakan :)

"Tuhan, terima kasih kalau Engkau selalu bisa mengingatkanku dengan lembut, dengan cara yang tak pernah terpikirkan olehku.. di saat yang tepat, dengan cara yang tepat.."

cheers!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar