Pages

Minggu, 21 Agustus 2011

tulis rencana hidupmu dengan pensil, berikan penghapusnya pada Tuhan


(masuk kamar, tutup pintu, turn on ac, turn on laptop, go blogging)

huaaaaaa... nyamannya hidup ini.. hahahha :D

halo kawan, apa kabar? mari bergembira.. tepuk tangan, kedipkan matamu.. goyang ke kiri, goyang ke kanan.. putar, putar, putar, putar.. CARI YANG LAIN.. huahahhahahaa.. *nyanyi sekk

fyi, sekarang saya sudah masuk tahun ke 3,5 masa perkuliahan.. udah bangkotan yaa.. *berlutut minta ampun sama temen-temen angkatan 2000something yg mungkin belum lulus dan baca ini, hahahhaha -___-"

well, semester ganjil udah berjalan satu minggu, dan saya mau cerita tentang perencanaan saya menghadapi semester ini dan bagaimana Tuhan "nabok" saya karena saya sok-sokan.. huaaaaaa >.<

jadi begini ceritanya.. *mari ambil posisi yang nyaman, ceritanya bakal panjang banget, hhaaa*

berawal dari ditempelnya pengumuman waktu ujian semester genap kemaren yang tertulis mata kuliah apa aja yang udah bisa di ambil di semester 7, dan di pengumuman itu tertera judul "penulisan skripsi" wajib, saya serasa mendapat panic attack.. yahh,untuk soal skripsi ini saya memang sudah memikirkan topik apa yang mau saya pakai dari jauh-jauh bulan, dan saya juga udah sering sharing sama temen saya soal topik itu.. tapi sampai pengumuman itu ditempel, topik yang menjadi minat saya masih sangat luas dan saya bingung menentukan spesifikasinya.. jadilah saya heboh sendiri..

singkat cerita, sejak membaca pengumuman itu saya jadi sibuk memikirkan dan mempersempit topik bekal skripsi saya.. padahal waktu-waktu itu juga saya masih pontang-panting mikirin ujian semester dan persiapan KKN with all its damn thing.. yaa, yaa.. saya maksa banget yaa.. hahahaha.. 

kenapa kok kayaknya saya berusaha keras untuk cepat menemukan topik dan judul skripsi itu?? hal ini dikarenakan target awal yang ingin saya raih, yaitu pertengahan semester 8 skripsi saya udah harus beres dan saya udah pendadaran sebelum bulan 7.. kenapa?? entah yaa, kayaknya saya terpengaruh sama orang-orang di sekitar saya yang bisa lulus kuliah dengan cepat.. nggak usah jauh-jauh ambil contoh deh, comot kakak saya sendiri aja.. dia kuliah di jurusan farmasi dan yahh, lulus 3,5tahun.. juga masih ada beberapa teman yang lulus kuliah dalam waktu 3,5tahun.. dan hal itu memotivasi saya untuk bisa lulus cepet juga..

sejak saat itu saya terus mengafirmasi diri saya untuk cepat menyelesaikan kuliah.. sampai-sampai mencoba memaksakan diri untuk mulai mengambil skripsi di semester 7.. tapi ternyata memang manusia hanya bisa berencana dan pada akhirnya Tuhan yang berkehendak..

tepat 2 hari sebelum BRS online, Tuhan menepok saya dan mengatakan kalo saya belum boleh ambil skripsi di semester 7.. di satu waktu, dengan caranya yang sungguh bijaksana, saya di sadarkan bahwa saya belum sesiap itu.. topik dan basic saya masih mentah, dan secara mental juga saya masih belum mantap.. kalau saya memaksakan untuk ambil skripsi di semester 7, yang ada kuliah saya malah bisa berantakan.. seketika itu idealisme saya runtuh total di hadapan Tuhan.. tapi Tuhan emang super baik.. Dia tidak membiarkan saya sebegitu kecewanya dengan diri saya dan membuat saya mengerti, dengan caraNya, kalo orang-orang di sekitar saya yang lulus 3,5 tahun itu rata-rata memang karena situasi fakultasnya mendorong mahasiswanya untuk lulus 3,5tahun.. jadi buat orang-orang itu, lulus 3,5tahun itu normal, wajar, biasa.. toh temen-temennya yang lain juga lulusnya pada segitu semua.. sedangkan di fakultas saya rata-rata mahasiswa lulus 4-4,5 tahun.. ada sih memang yang lulusnya 3,5 tahun.. tapi mungkin dalam satu angkatan perbandingannya 2:150 lahh yang lulusnya secepat itu.. jadi kalaupun saya baru pendadaran akhir semester 8 atau 1-2bulan setelah itu juga udah bagus.. moreover, saya juga diingatkan bahwa lulus 3,5tahun tidak lebih utama daripada lulus tepat waktu..

jadi, mulai sekarang saya tidak akan terlalu memaksakan diri saya menuruti ego dan idealisme saya.. saya tetap akan membuat target-target yang harus saya raih dalam beberapa tahun ke depan, tapi saya juga akan membiarkan Tuhan berotoritas atas semua yang saya rencanakan.. yang harus saya lakukan adalah fokus mengerjakan bagian saya dengan baik.. sisanya, Tuhan yang akan sempurnakan :)

"Tuhan, terima kasih kalau Engkau selalu bisa mengingatkanku dengan lembut, dengan cara yang tak pernah terpikirkan olehku.. di saat yang tepat, dengan cara yang tepat.."

cheers!

Minggu, 14 Agustus 2011

kaca spion saya



"masa lalu ada bukan untuk dihidupi, tetapi masa lalu ada untuk membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik.."


kelihatannya kata-kata saya barusan itu serius banget yaa.. haha.. tapi sebenarnya memang beberapa waktu yang lalu saya mengalami kejadian yang membuat saya terus mengulang kalimat itu selama beberapa hari ini.. hanya semacam usaha untuk meneguhkan diri saya sendiri bahwa yang sudah selesai yaa memang sudah selesai.. mari melangkah ke depan dengan mantap dan melakukan yang lebih baik..

namun seringkali sebagai manusia kita pasti pernah menengok ke belakang.. syukur cuman nengok, nggak balik badan ke belakang.. hahaha.. jangan sampe yaa.. itulah yang membuat munculnya istilah "kaca spion".. kenapa spion dan apa korelasinya??

semua orang tau kalo spion itu bagian dari motor, dan semua orang juga tau apa fungsi dari spion itu sendiri.. yaitu membuat si pengendara bisa melihat ke belakang sebagai salah satu bentuk perilaku waspada saat berkendara di jalan.. lalu korelasinya sama yang saya bahas adalah, masing-masing kita pasti punya "kaca spion" yang membuat kita bisa nengok ke "belakang".. nah, seberapa berfungsi spion itu tergantung dari masing-masing orang.. bisa di ukur dari seberapa sering orang melihat ke belakang lewat spion masing-masing.. dan tentu saja intensitas penggunaan spion akan berpengaruh terhadap orang itu sendiri..

kategori pertama..
orang yang mengendarai motor di jalan dan dia terlalu sering melihat spion.. coba tebak apa yang akan terjadi pada orang itu?? mungkin aja kan dia bisa nabrak apa yang ada di depannya?! kenapa? karena dia nggak fokus melihat apa yang ada di depan tapi malah fokus melihat ke belakang lewat spion itu.. siapa yang tau kalo di depan ada krikil atau pasir yang bisa bikin motor kita kepleset kesana kemari gara-gara kita nggak fokus ngliat depan.. terus kalo udah jatuh siapa yang salah?? salah pasirnya?? bukan dong yaa.. begitu pun dalam hidup kita, ketika kita terus-terusan menengok ke belakang dan nggak fokus menjalani apa yang ada di depan kita, yaa kita malah akan melakukan kekacauan bertubi-tubi.. semakin berjalan ke depan bukannya semakin baik malah semakin buruk.. apa yang kita kerjakan mungkin saja tidak berhasil dengan baik karena kita terlalu sering melihat ke belakang, menyesali yang sudah terjadi.. akhirnya hal itu tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga bisa merugikan orang lain..

kategori kedua..
orang yang terlalu fokus melihat ke depan saat mengendarai motornya, waktu mau belok atau nyebrang yaa asal nyebrang, nggak tengok kanan kiri, nggak liat belakang pokoknya asal terobos.. ketebak lahh yaa apa yang akan terjadi.. tabrakan juga.. duhh, kayaknya kasus di jalan nih tabrakan semua yang aku tau.. hahahha.. lalu dalam kehidupan kita apa hubungannya? mungkin gini, orang yang terlalu fokus mengerjakan apa yang ada di depan tapi dia nggak pernah nengok ke belakang juga nggak bisa maksimal menyelesaikan apa yang didepan.. kenapa? karena orang yang begini ini nggak pernah melihat dan merefleksikan apa yang sudah dia lalui dan apa yang sudah dia selesaiakan di masa sebelumnya.. padahal belajar dari pengalaman itu kan penting untuk menentukan bagaimana kita harus melangkah ke depan.. lahh kalo kita nggak pernah merenungkan apa yang pernah kita lalui, kita nggak belajar menjadi lebih baik dong.. ujung-ujungnya ntar bisa merugikan diri sendiri dan orang lain lagi..

kategori ketiga..
orang yang fokus melihat ke depan, dan dia tau kapan dia perlu melihat ke arah belakang lewat spion.. orang ini tau kalo motornya bergerak maju dan dia juga tau kapan dia bisa melihat ke belakang sebagai bentuk sikap waspada.. kalo kayak misal dia liat spion kalo dia mau belok, mau nyebrang, mau mendahului kendaraan lain.. yaa emang sih orang yang begini belum tentu nggak mungkin kena tabrakan, tapi setidaknya dia sudah berusaha untuk tidak membahayakan dirinya sendiri dan orang lain kan.. kalo di korelasikan dengan kehidupan yang kita jalani, orang macam ini adalah orang yang tau bahwa apapun yang terjadi life keep go on dan dia juga sadar bahwa sesekali menengok ke belakang itu perlu untuk membuat kita bisa menentukan bagaimana harus bersikap dan mengambil keputusan yang bijaksana saat melangkah ke depan.. bisa aja orang yang begini juga jatuh, dan kalaupun dia jatuh, dia tidak akan terus-terusan terpuruk dengan kejatuhannya.. dia juga tidak dengan serta merta langsung bangkit dan terus berjalan seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.. tetapi mungkin dia akan terduduk untuk beberapa saat, memberikan waktu bagi dirinya sendiri untuk merenungkan apa yang baru saja terjadi dan kenapa hal itu bisa terjadi, sampai kemudian satu waktu dia berdiri dan siap untuk kembali melangkah dengan lebih berhati-hati..

pertanyaannya, masuk dalam kategori yang manakah saudara dan saya?? hahahhaa.. udah kayak kotbah di geraja aja.. wakakak :p

mungkin kita bilang kalo kita masuk dalam kategori orang ketiga yang memang kategori paling ideal.. tapi sebagai manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf (halah, lebay! hahha), pasti ada satu waktu yang membuat kita berada dalam kategori satu dan dua, diakui atu tidak.. satu waktu dimana kita merasa masalah yang kita hadapi terlalu sulit untuk dilewati dan membuat kita berat untuk melihat dan melangkah ke depan.. atau malah kebalikannya, justru terlalu mudah dan membuat kita terbuai dengan keadaan sehingga kita kurang waspada dan berhati-hati dalam melangkah.. tidak perlu khawatir teman-teman, hidup memang selalu menawarkan berbagai macam kejutan dan situasi yang harus kita hadapi.. namun saat-saat macam apapun yang sedang kita hadapi, tetap andalkan Tuhan sebagai Penolong kita yang setia :)

yakk, ini cuman sedikit renungkan dari saya.. sedikit renungan yang ternyata panjangnya naujubile.. hahahha..

keep learning.. keep walking.. keep going..

cheers!

Kamis, 14 Juli 2011

you're not really alone

semalam saya nemenin ngobrol sahabat saya yang lagi galau.. dan ternyata menemani orang galau cukup ampuh untuk mengusir kegalauan saya sendiri.. hahaha.. dia yang bermasalah tapi malah saya yang di untungkan.. ehh, dia juga untung sih.. kan jadinya nggak sendirian.. simbiosis mutualisme lahh yaa namanya :)

anyway, seringkali saya berpikir, apa yaa yang salah dengan kesendirian?? berhubung teman saya ini baru saja sendiri lagi, dan dia tampak sangat desperate dengan kesendiriannya tersebut.. padahal sebenarnya dia tidak benar" sendiri lohh.. kan dia punya keluarga dan banyak teman" di sekitarnya.. *kenapa saya malah jadi ceramah yaa.. hhe'

pada akhirnya pertanyaan itu membuat saya berkaca pada diri saya sendiri.. betapa saya ini adalah orang yang suka dengan kesendirian *maklum, introvert* dan yahh, hal ini sudah pernah saya bahas dalam salah satu postingan saya bulan november 2010, silahkan dibaca kalau berminat.. haha.. lalu sebenarnya apa sih yang salah dengan sendiri?? karena sampai sekarang masih banyak orang di sekitar saya yang menganggap sendiri itu aneh..

sebagai contoh.. suatu kali saya pernah seharian jalan" sendirian.. masuk ke toko sana, masuk ke toko sini, makan sendiri, ke toko buku sendiri, makan eskrim.. pokoknya benar" sendirian.. bukan karena nggak ada temen yang bisa di ajak jalan, tapi memang karena saya mau pergi sendirian.. menikmati waktu yang saya punya dengan diri saya sendiri.. terus, ditengah saya lagi asik jalan, saya bertemu beberapa teman yang juga lagi jalan".. tau reaksi mereka begitu melihat saya jalan sendirian?! mereka langsung narik saya ngajak jalan bareng.. *maaf, ini agak saya dramatisir* buat nolak ajakan mereka buat jalan bareng aja saya mesti ngotot bilang kalau saya memang sedang ingin jalan sendiri.. tapi mereka malah bilang kasihan liat saya jalan sendiri, kayak anak ilang katanya.. sial! saya cuman bisa mengumpat dalam hati.. rasanya saya pengen tampol mereka satu".. heran, mereka nggak pernah tau apa yaa betapa menyenangkannya jalan" sendiri?! oke, reaksi saya agak berlebihan mungkin, karena tiap orang punya karakter masing".. hehe..

yakk, balik lagi.. lalu kenapa kebanyakan orang takut sendirian?? yang saya maksud sendirian disini adalah gabungan dari dua arti 'sendirian'.. sendirian secara fisik dan sendirian secara perasaan.. silahkan dianalisis sendiri yaa kira" kalimat saya yang satu ngebahas sendirian jenis apa dan kalimat saya yang lain ngebahas sendirian yang apa.. hehe.. dan sampai sekarang saya masih belum menemukan jawaban yang pasti untuk pertanyaan itu.. berdasarkan hasil survey dari teman" saya, ada beberapa alasan kenapa orang takut sendirian, ini dia hasil datanya :
1. takut sendirian soalnya ntar bisa diculik (apa deh ini --').
2. takut sendirian soalnya musuh yang paling mengerikan adalah diri sendiri.. (lalu apakah bisa dikatakan takut sendirian karena nggak nyaman sama diri sendiri?? aihh, kedengarannya kompleks sekali)
3. karena berdua itu lebih baik.. (apakah selalu begitu?? terus tenggelam berdua juga lebih baik daripada tenggelam sendiri?? hahha.. saya bercanda..)
4. karena ada orang yang memang lebih nyaman bersama" orang lain.. (masih bisa diterima alasannya)
5. takut sendirian karena butuh rasa aman, butuh dilindungi.. (ini sama dengan manja nggak sih??)
6. takut sendirian soalnya kesepian, gengsi, butuh teman berbagi.. (udah nggak tau mau comment apa, hehe)
dan saya bingung bagaimana menyimpulkan pendapat" di atas yang saling nggak bisa disambungin itu.. hehehe..

then, buat saya pribadi, kesendirian itu justru menjadi kesempatan bagi diri kita untuk berefleksi.. mengenal diri kita secara lebih dalam.. kenapa saya bilang gitu?? pernah nggak berada dalam situasi dimana kita merasa tidak bisa mengerti diri kita sendiri, bingung sama apa yang kita mau, bingung gimana harus bersikap dalam situasi tertentu.. bukankah akar permasalahan dari itu semua adalah karena kita kurang mengenal diri kita sendiri?! kalau udah gitu, gimana kita bisa mengharapkan orang lain bisa mengerti kita kalau kita aja belum bisa memahami diri kita sendiri..

bukan berarti kalau saya suka sendirian lantas saya nggak suka menjalin hubungan dengan orang lain.. termasuk hubungan spesial.. saya senang menjalin hubungan pertemanan dengan banyak orang.. saya punya banyak teman.. saya juga sama kok seperti orang lain yang ingin disayangi, ingin merasa berharga untuk seseorang, ingin bisa diperhatikan dan memperhatikan orang yang dianggap istimewa.. dan yaa, sudah terlalu banyak orang diluar sana yang merasa berarti dengan kehadiran orang lain dalam hidupnya.. kemudian merasa tidak berharga kalau dia  tidak memiliki orang yang dicintai dan mencintai dia.. saya juga pernah kok ada dalam situasi itu.. merasakan berada di sebuah keadaan yang indah dan membahagiakan.. sampai satu waktu datang saat" dimana ruangan itu kembali kosong karena orang yang memilikinya memutuskan untuk pergi.. dan seketika itu juga merasa seperti seekor burung yang kehilangansebelah sayapnya.. timpang dan susah untuk bisa terbang.. sakit dan sulit untuk dapat tetap bertahan.. oke, mari abaikan.. saya sudah terlalu banyak bicara.. hyahahaa..



jangan pernah takut untuk sendirian.. cause the fact is you're not really alone, fellas :D

cheers!

Sabtu, 02 Juli 2011

hedraios

selamat berjumpa lagi teman".. tampaknya need of write saya lagi tinggi nih.. apa need of nyampah yaa.. hahahha..

heeemmmmffh.. *tarik nafas dalem" dulu* hha :D

well, kita semua, saya, kamu, dia, mereka, tak terkecuali siapapun, pasti memiliki harapan dan keinginan dalam hidup, yaa kan?! dan ketika kita memiliki harapan atau keinginan tertentu, maka kita akan berusaha untuk mendapatkan sesuatu itu.. normal.. wajar.. semua orang juga melakukan itu.. begitu pun juga saya.. lalu ada masalah apa dengan hal tersebut??

gini, ketika kita berusaha untuk mendapatkan keinginan kita, dapat dikatakan kita sedang berlari menuju apa yang menjadi tujuan kita.. seringkali pada awalnya, kita mungkin merasa apa yang menjadi tujuan kita dapat kita raih lalu kita berlari dengan semangat 45.. keadaan seperti itu sangat potensial membuat kita mengandalkan kekuatan sendiri.. kita merasa kuat, kita merasa mampu, terlalu angkuh untuk tidak bertanya dan meminta pertolongan Tuhan.. terus pada akhirnya, pernah nggak sih merasa, ketika kita berlari semakin kencang justru apa yang menjadi tujuan kita malah semakin jauh dari jangkauan?? semakin kencang kita berlari, semakin kita merasa lelah dan apa yang kita inginkan tetap tidak teraih..

baru" ini saya mengalami hal semacam itu.. beberapa waktu yang lalu ada satu hal yang saya inginkan, hal yang ingin saya raih, ingin saya dapatkan.. pada awalnya keinginan tersebut kuat sekali.. ditambah dengan keadaan yang seolah mendukung saya untuk berjuang mendapatkan hal tersebut.. keadaan dimana saya mendapat dukungan dari orang" terdekat, situasi di sekitar saya yang juga seolah memberikan positive reinforcement untuk saya berlari.. awalnya saya memang bertanya sama Tuhan apakah hal tersebut boleh untuk saya dapatkan atau tidak.. tapi sebelum saya sempet mendengar jawaban dari Tuhan, saya'nya udah keburu lari duluan dengan kekuatan saya sendiri.. intinya, saya malah mengandalkan diri saya sendiri.. saya jadi memaksakan keinginan saya, bukan menurut pada kehendak Tuhan..

semua berjalan sangat baik pada awalnya.. saya mengencangkan ikat kepala dan terus berlari dengan semangat tanpa menghiraukan teriakan Tuhan yang mungkin memanggil saya untuk jangan berlari terlalu kencang karena itu bisa membuat saya kelelahan.. tapi saya terlalu percaya diri dengan kemampuan saya dan tidak mendengar peringatan dariNya.. sampai pada satu waktu, ternyata benar, saya mulai merasa lelah dan apa yang saya ingin raih justru semakin jauh.. out of reach.. out of sight.. akhirnya saya menyadari bahwa kesalahan saya adalah dari awal saya mengandalkan kekuatan saya sendiri.. saya memaksakan ego dan keinginan saya.. saya berlari terlalu kencang dan tidak mempedulikan setiap proses yang mungkin Tuhan mau untuk saya jalani.. akhirnya saya harus mengakui bahwa saya tidak cukup mampu untuk meraih apa yang saya inginkan tersebut dengan kekuatan saya sendiri..

sampai kemudian saya putuskan saya berhenti berlari.. saya lelah.. saya menyadari bahwa saya tidak mampu berlari sendiri.. dan saya melepaskan keinginan saya.. ehh, bukan.. bukan.. saya melepaskan ego saya.. saya benar" serahkan semua sama Tuhan.. terserah Tuhan mau berbuat apa, saya belajar untuk percaya.. dan tau kah teman", justru ketika saya melepaskan ego saya, ketika akhirnya saya duduk diam dan tidak lagi berlari, saya justru bisa merasakan Tuhan bekerja dalam apa yang menjadi pergumulan saya.. memang hanya hal kecil sih, tapi somehow hal yang kecil itu justru bikin saya ingin mengatakan pada diri saya sendiri, "ini lho luh, lihat kan kalau Tuhan nggak pernah tinggal diam.. sekarang kamu ngerti kan kalau Tuhan masih dan akan terus bekerja dalam hidupmu.. Tuhan tidak pernah mengabaikan doa anakNya.. siapa suruh kemarin lari sendiri.. sok kuat kali pun kamu.. jadinya capek sendiri.." yaa, yaa.. saya merasa seperti ditabok dan di ingatkan bahwa Tuhan itu tidak pernah tinggal diam dalam setiap apa yang menjadi pergumulan anak"Nya.. dan kalau sekarang saya berhenti berlari bukan karena saya menyerah, tapi saya berserah.. toh dengan begitu malah bikin saya jadi lebih tenang.. merasa lega dan tidak terbeban dengan apapun..

memang sampai sekarang apa yang saya inginkan tersebut belum bisa saya dapatkan.. tapi saya masih menikmati proses yang Tuhan mau untuk saya jalani.. meskipun mungkin jalan di depan saya gelap dan tidak dapat saya lihat ujungnya, tapi saya percaya, apapun yang sudah dan sedang Tuhan buat dalam hidup saya adalah indah..

teman.. berhenti berlari tidak selalu berarti bahwa kita menyerah.. tetapi, berhenti berlari berarti memberikan kesempatan bagi diri kita sendiri untuk meyakini dan melihat bagaimana cara Tuhan bekerja dalam setiap pergumulan kita.. percayalah bahwa Tuhan mampu melakukan jauh lebih besar dari apa yang kita minta dan doakan.. tetaplah setia!

Tuhan firman mintalah.. Tuhan firman carilah.. Tuhan firman ketuklah, Tuhan janji kan jawab.. *malah nyanyi* hhe'

Tuhan memberkati saya dan kamu :D
cheers!

muka saya menipu yaa??

holaaaaaaaa :D

hey para wanita, saya mau bertanya, senangkah kamu kalau orang" melihat kamu lebih muda dari usiamu yang sebenarnya?? senang kan pasti.. ayolah, jujur saja.. hehe.. buat saya biasa aja tuh, soalnya udah keseringan dibilangin gitu.. *malah sombong* hahahha.. maaf.. maaf.. saya bukannya sombong, tapi saya lagi curhat..

sampai tadi pagi, saya masih terjebak dengan pembicaraan mengenai hal ini.. maksud saya, perkembangan muka yang tidak seiring dengan perkembangan usia.. wuidiiihh, udah kayak apaan aja bahasanya.. kalau kata seorang teman, muka saya ini menipu.. hha'

yahh.. orang" memang seringkali tertipu dengan muka saya.. entah kenapa saya juga kurang paham.. mungkin karena pipi saya yang gembil yaa jadi kesannya masih anak".. saya nggak tau itu hal yang menyenangkan atau menyedihkan, karena seringkali saya merasa sebal dengan pipi saya yang kelewat gembil.. huhuhuu.. tapi saya bersyukur kok buat semua yang ada dalam diri saya :)

well, saya adalah mahasiswi angkatan 2008 yang notabene-nya sekarang sudah menginjak tahun terakhir masa kuliah.. udah tua kan?! nggak usah dijawab, saya udah cukup sadar diri kok.. hhaha --' tapi, kebanyakan orang yang baru kenal saya suka nggak percaya kalau saya angkatan tua.. kebanyakan ngirain saya masih mahasiswi angkatan baru.. masa tiap tahun dibilang angkatan baru.. capee deh.. bahkan yang lebih parah, beberapa bulan yang lalu masih aja ada yang ngirain saya anak kelas 2 SMA.. what?? yang bener aja dong kalau mau nebak.. kalau kata bang haji itu k-e-t-e-r-l-a-l-u-a-n! masa udah semester banyak gini masih aja dikira anak SMA.. *lari ke pojokan, nangis guling"*

yang agak menarik untuk diceritakan nih yaa.. saya punya temen yang baru saya kenal kurang lebih 3 bulan ini.. sebut saja dia Y.. dari awal kenalan kami memang nggak saling sebut angkatan, tapi saya tau dia angkatan 2010 dan awalnya saya pikir dia udah tau saya angkatan berapa.. dan selama kami temenan itu, kami asik" aja kalau manggil langsung sebut nama, nggak pake embel" apapun di depan nama masing".. sampai pada satu waktu, kami lagi ada main bareng sama temen" berbanyak gila, lagi ada yang ultah gitu ceritanya.. terus saya lagi ngebahas soal kkn sama temen yang sama" angkatan 2008.. si Y yang denger percakapan kami serta merta langsung tanya, "lohh, galuh tuh angkatan berapa sih kok udah mau kkn aja?" saya yang ditanya kayak gitu malah balik tanya, "lahh menurutmu aku angkatan berapa?" dan Y dengan tampang sangat polosnya ngejawab, "angkatan 2011 kan??" apaaaaaaaahh??? 2011 pale lo pitak.. kemudian tawa saya meledak nggak pake ancang".. gimana ceritanya saya angkatan 2011.. hey bung, angkatan 2011 aja belum mulai masuk kuliah kali.. pikir dulu dong kalau mau ngawur.. hahahaha.. selama ini orang" kalau nebak saya angkatan berapa paling mentok bilangin saya angkatan 2009 (ehh, tapi ada juga lohh yang bilangin saya angkatan 2007, hha) ini malah ngirain saya angkatan 2011.. bercanda apa gimana sihh..

dan sejak Y tau saya 2 tahun di atasnya, dia langsung manggil saya pake embel" 'kak' di depan nama saya.. dan saya yang nggak biasa denger dia panggil saya pake 'kakak' malah jadi lucu sendiri dengernya.. sampai beberapa waktu setelah itu akhirnya dia bilang, "aku aneh nih manggil kamu pake 'kak'.. habis nggak cocok dipanggil 'kak' sih.. panggil nama aja lahh yaa.." pikir saya, lahh siapa juga yang suruh dia manggil saya pake 'kak'.. selama ini juga dipanggil nama langsung saya santai" aja malah jadi dia yang repot.. haha.. dan sekarang dia balik lagi kalau manggil saya langsung sebut nama.. eadaahh, gitu doang kok dipikirin..

kesimpulannya.. emm, apa yaa kesimpulannya.. saya jadi bingung.. hahaha.. comot status fb aja deh..
boleh kok kalau mau menganggap saya angkatan 2010 atau 2011 sekalian, yang penting tahun depan saya tetep udah harus lulus kuliah.. hehehhe.. doakan saya yaa teman"..

hidup muka menipu! :p

cheers!

Senin, 27 Juni 2011

ketika posisi menjadi serba sulit.. *judul yang aneh*

hay.. hay.. re hay.. :D

selamat menyimak postingan terbaru dari saya, teman".. hhe'

beberapa waktu yang lalu saya ngobrol" sama teman saya.. lebih tepatnya dengerin dia cerita sihh.. eitts, saya bukannya bermaksud ngebeberin curhatannya dia.. tapi biar ini jadi bahan refleksi bersama aja.. toh saya juga udah minta ijin sama orangnya dan nggak sebut merk disini.. hahaha.. *defense*

singkat cerita, begini ceritanya.. *ini gimana sih kalimatnya*
teman saya tersebut belum lama ini putus dari pacarnya, karena ada satu alasan yang tidak perlu saya ceritakan disini.. soalnya bukan itu intinya.. hehe.. dan yaa, teman saya ini satu komunitas sama mantannya itu dan awalnya mereka deket juga karena sama" jadi anggota di komunitas tersebut..

setelah mereka putus, teman saya merasa sedih.. yaa iyaa lahh, namanya juga baru putus.. dan ternyata ehh ternyata, nggak lama setelah mereka putus, mantannya itu udah jadian lagi sama orang lain.. ehh, bukan orang lain.. lebih tepatnya, orang yang jadian sama mantannya itu satu komunitas juga sama dia sama mantannya itu.. parahnya, mereka itu temenen.. main yaa sama orang" itu, ngobrol" becanda" juga sama orang" itu.. udah gitu jadiannya di saat temen saya ini belum beres nyembuhin lukanya.. kalau ibaratnya perumpamaan udah jatuh, tertimpa tangga, keinjek gajah pula.. sakit bener dah.. saya aja nggak kebayang gimana rasanya kalau di posisi gitu.. hhehe..

hal itu bikin teman saya galau tiada tara.. huahahhaha.. akhirnya saya menyebut kata itu juga.. daritadi saya berusaha mencari kata lain selain galau tapi yang artinya sama, dan nggak nemu juga.. hehe.. akhirnya teman saya ini memutuskan untuk mundur sedikit demi sedikit dari komunitas yang dia ikutin itu.. jadinya dia nggak ketemu dua orang yang bikin dia rasanya kayak pengen gorok leher sendiri.. dia menjauh pelan" dengan alasan biar bisa menyembuhkan lukanya.. alasan yang menurut saya klise sekali.. tapi mungkin akan saya lakukan juga kalau saya berada dalam posisi yang sama.. hahahha.. *toyor" kepala sendiri*

saya akui, menghindar adalah salah satu sikap yang paling mudah dan paling sering jadi alternatif pilihan ketika seseorang berada dalam situasi seperti yang teman saya alami.. dengan menghindar setidaknya kita bisa merasa "aman" dan bisa melindungi diri sendiri.. nggak knapa" juga sih kalau mau menghindar, asal jangan berlebihan aja.. maksud saya, boleh kok kalau memang mau menghindar dan mundur untuk sementara waktu, toh itu juga buat menjaga diri sendiri biar nggak merasa lebih hancur.. tapi suatu saat kita harus kembali dan berani untuk menghadapi situasi tersebut.. nggak baik menghindar lama"..  dan lagi, menghindar kan tidak menyelesaiakan masalah.. tidak juga membuat kita lebih kuat kan.. seseorang yang kuat bukan mereka yang tidak pernah jatuh, tapi seseorang yang kuat adalah mereka yang jatuh kemudian berani berdiri dan berjalan kembali.. *sok tua* hhe'

sampai detik ini saya bersyukur saya belum pernah berada dalam situasi seperti itu.. entah jadi orang yang diputusin, atau orang yang mutusin dan jadian lagi sama temennya mantan, ataupun jadian sama mantannya teman sendiri.. amit" jangan sampe deh gue kayak gitu.. hhaha :p sebenernya sih lebih karena saya nggak ngerti harus bersikap kayak gimana kalau ada di situasi macem gitu..

jadi, apakah kamu juga pernah berada dalam situasi seperti itu?? silahkan berpikir sikap apa yang kira" tepat untuk kamu lakukan.. hehe..

pesan terakhir dari sponsor,
jadilah kuat betapapun beratnya masalah..
jadilah berkat betapapun sulitnya bertahan..

salam senyum semangat selalu! *semacam gaya smash* haha :D

cheers!

Senin, 13 Juni 2011

i am a little scheduleholic girl --'

beberapa waktu yang lalu saya iseng" nyobain tes MBTI.. tes MBTI ini kependekan dari Myers-Briggs Type Indicator.. semacam tes yang menunjukkan pola kepribadian gitu.. dan hasilnya adalah saya ini memiliki pola kepribadian ISFJ.. kepanjangannya adalah Introvert, Sensing, Feeling, Judging.. penjelasan dari orang tipe kepribadian ISFJ ini lumayan panjang, dan lagi saya juga rada lupa kalo harus tulis interpretasi lengkapnya disini.. salah satu yang saya ingat, orang yang ISFJ itu tidak suka dengan hal" yang mendadak dan tidak terduga, butuh adanya reminder dulu, tidak suka dengan hal yang tiba" dan bisa saja itu merusak jadwal yang sudah disusun.. and well, itu saya banget.. haha..

tepat seperti yang di interpretasikan dari tes itu, saya ini orang yang tidak suka dengan suatu hal yang mendadak.. saya suka sesuatu yang terstruktur dan terencana dengan baik.. saya nggak tau sih sifat ini bagus atau malah merepotkan.. mungkin ada yang bilang sifat yang satu itu bagus, selama nggak berlebihan.. iyaa lah, segala sesuatu yang berlebihan kan memang nggak baik.. tapi pada kenyataannya, kadang saya malah merasa direpotkan dengan sifat saya yang satu itu.. bikin saya jadi kurang fleksibel menjalani rutinitas..

saya terbiasa untuk membuat planning kegiatan sehari".. dari mulai kegiatan di kampus maupun di luar kampus, kuliah, bahkan sampe mau main sama temen" pun saya akan lebih nyaman kalau bikin planning dulu.. dan biasanya, kalau ada jadwal yang waktunya ngaret dari jadwal yang udah saya buat, pasti mood saya langsung anjlok.. meskipun mungkin itu nggak banyak mempengaruhi sikap saya ke orang", maksudnya saya akan tetep bersikap biasa aja, tapi tetep aja saya jadi merasa nggak nyaman sendiri dalam hati..

satu contoh simpel.. beberapa waktu yang lalu, ada satu temen yang ngajakin saya ikut satu kegiatan, dan untuk ikut kegiatan itu akan ada beberapa kali persiapan sebelumnya.. sebelum saya terima tawaran itu, saya udah berpikir matang" apakah kegiatan itu mengganggu rutinitas saya atau nggak, bakal bentrok sama kegiatan saya yang lain atau nggak.. dan setelah saya yakin kalau hal itu tidak akan mengganggu apapun, akhirnya saya iyakan ajakan teman saya tersebut.. sampai di satu siang, selang 2 atau 3 hari setelah saya terima tawarannya, dia sms dan bilang kalau malemnya bakal ada persiapan awal.. mungkin untuk kebanyakan orang hal itu bisa dibilang nggak begitu mendadak, karena masih ada beberapa jam untuk siap".. tapi buat saya, yang orang on schedule ini, hal itu mendadak banget.. karena di pagi harinya saya udah menyusun kegiatan apa aja yang akan saya lakukan sepanjang hari itu, dan kegiatan persiapan awal itu nggak ada di jadwal yang saya buat untuk hari itu..  although di hari itu malemnya saya nggak ada kegiatan, tapi saya tidak bersemangat buat ikutan persiapan karena di kabarinnya dadakan.. selain contoh itu, saya sering"nya bakal nolak ajakan temen buat main kalau dia ngajaknya mendadak.. misalnya gini, "galuh, kamu lagi ngapain? kita jalan yuk.." buat hal yang kayak gitu pun saya seringnya nggak mau ikut meskipun saya lagi nggak ada kerjaan, hanya karena saya di ajakinnya mendadak.. paling kalau di umpamakan, dari 10 ajakan yang mendadak, yang saya iyakan cuman 3.. haha.. jadi selama ini kalau saya mau ngapa"in, hal itu pasti udah saya rencanakan dari jauh" hari.. minimal satu hari sebelumnya..buat pergi main sama temen" pun saya rencanainnya dari jauh hari juga.. nah, sifat ini merepotkan diri sendiri kan jadinya?! kaku dan kurang fleksibel :(

tampaknya saya sekarang harus mulai belajar untuk fleksibel dengan jadwal" yang saya buat.. oke.. oke.. saya tau membuat jadwal itu bagus, bikin waktu nggak terbuang sia", tapi kalau terlalu patuh sama jadwal itu sendiri juga jadinya nggak baik yaa gals :)

mari belajar untuk sesuatu yang lebih baik, fellas :D

cheers!